1 / 1

Monday, 4 June 2018

Sejarah Kebudayaan Islam Kelas 7 BAB III Khulafaurrosyidin Cermin Akhlaq Rasulullah

I. Sejarah Khulafaurrosyidin
Setelah sakit dalam beberapa minggu, Nabi Muhammad SAW wafat pada hari senin tanggal 8 Juni 632 (12 Rabiul Awal, 10 Hijriah), di Madinah.
Persiapan pemakamannya dihambat oleh Umar yang melarang siapapun memandikan atau menyiapkan jasadnya untuk pemakaman. Ia berkeras bahwa Nabi tidaklah wafat melainkan sedang tidak berada dalam tubuh kasarnya, dan akan kembali sewaktu-waktu.
Abu Bakar yang kebetulan sedang berada di luar Madinah, demi mendengar kabar itu lantas bergegas kembali. Ia menjumpai Umar sedang menahan muslim yang lain dan lantas mengatakan.
“Saudara-saudara! Barangsiapa mau menyembah Muhammad, Muhammad sudah mati. Tetapi barangsiapa mau menyembah Allah, Allah hidup selalu tak pernah mati.”
Abu Bakar kemudian membacakan ayat dari Al Qur’an :
“Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah Jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.” (surat Ali ‘Imran ayat 144)
Umar lantas menyerah dan membiarkan persiapan penguburan dilaksanakan.
                                                                                                     
Setelah mengamati cerita diatas dan mendengarkan hasil pengamatan teman yang lain, apa pertanyaan yang muncul dari pikiran kalian. Tulislah pertanyaan tersebut di format dibawah
NO
PERTANYAAN
1
Apa faktor yang mempengaruhi Abu Bakar yang berkarakter lembut berubah bersikap tegas ?







Untuk memperluas wawasan tentang sejarah khulafaurrosyidiin, bacalah naskah berikut:
Khulafaurrosyidin merupakan gabungan dari dua kata yaitu khulafa dan Rosyidin. Menurut bahasa Khulafaadalah jamakdari kata khalifah artinya pengganti. Sedangkan Ar Rosyidiin  adalah jamak dari Ar Rosyid yang artinya orang yang mendapat petunjuk. Maka  khulafaurrosyidiin berarti para pengganti yang mendapat petunjuk.
khulafaurrosyidin memiliki pengertian para penganti dan penerus kepemimpinan Islam setelah wafat Rosulullah saw. Istilah khulafaurrosyidin diberikan kepada para shahabat yang yang terpilih menjadi pengganti Rosulullah saw setelah wafat dan bukan sebagai nabi atau Rosul. Masa khulafaurrosyidiin termasuk generasi terbaik setelah zamanRosulullah seperti hadits Nabi Muhammaad tentang sebaik-baik zaman.
Khulafaurrosyidin terdiri dari 4 khalifah, yaitu Abu Bakar Ash Shiddiq, Umar bin Khattab, Ustman Bin Affan, dan Ali Bin Abi Thalib. Adapun silsilah khulafaurrosyidin bisa dilihat pada
A. Profil Abu Bakar Ash Shidiq
Abu Bakar  adalah gelar yang diberikan setelah masuk Islam. Nama seblum Islam adalah Abdul Ka’bah. Nama aslinya Abdullah bin Abu Quhafah keturunan bani Taim bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Kal Al Quraisy. Beliau lahir pada tahun ke-2 dari tahun gajah atau dua tahun lebih muda dari Nabi Muhammad saw.
Abu Bakar memiliki budi pekerti yang baik dan terpuji. Di kalangan bangsawan Qurasy, beliau dikenal dengan sosok yang ulet dan jujur. Beliau merupakan pedagang yang kaya raya. Beliau berdagang dengan jujur sehingga orang-orang tertarik untuk membeli barangnya. Sikap jujurnya hingga beliau mesuk terbawa Islam.
Sejak Usia muda, Abu Bakar memiliki ikatan persahabatan yang kuat dengan Nabi Muhammad saw. Ketika Nabi Muhammad diangkat menjadi nabi dan rosul dengan menerima wahyu pertama, Abu Bakar merupakan orang dewasa pertama masuk Islam.
Beliau mendapat gelar ash-shidiq atau orang jujur terpercaya karena beliau orang pertama mempercayai peristiwa perjalanan Nabi Muhammad  dari Mekkah ke Baitul Maqdis di Yerusalem, dilanjutkan dengan perjalann dari Baitul Maqdis ke sidrotulmuntaha dalam waktu semalam. Peristiwa tersebut dikenal dengan peristiwa Isra’ dan Mi’raj. Sebagaimana ketika pagi hari setelah malam Isra Mi’raj, orang-orang kafir berkata kepadanya: ‘Teman kamu itu (Muhammad) mengaku-ngaku telah pergi ke Baitul Maqdis dalam semalam’.
Beliau menjawabJika ia berkata demikian, maka itu benar”
Allah Ta’ala pun menyebut beliau sebagai Ash Shiddiq:

وَالَّذِي جَآءَ بِالصِّدْقِ وَصَدَّقَ بِهِ أُوْلَئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ {33}
dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan membenarkannya, mereka Itulah orang-orang yang bertakwa.(QS. Az Zumar: 33)

Tafsiran para ulama tentang ayat ini, yang dimaksud “orang yang datang membawa kebenaran” (جَاء بِالصِّدْقِ) adalah Nabi Muhammad saw dan yang dimaksud “orang yang membenarkannya”  (صَدَّقَ بِهِ) adalah Abu Bakar RA.
Beliau juga dijuluki Ash Shiddiq karena beliau adalah lelaki pertama yang membenarkan dan beriman kepada Nabi Muhammad saw. Nabi saw  telah menamai beliau dengan Ash Shiddiq sebagaimana diriwayatkan dalam Shahih Bukhari:

عن أنس بن مالك رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم صعد أُحداً وأبو بكر وعمر وعثمان ، فرجف بهم فقال : اثبت أُحد ، فإنما عليك نبي وصديق وشهيدان
Artinya : “Dari Anas bin Malik Radhiallahu’anhu bahwa Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam menaiki gunung Uhud bersama Abu Bakar, Umar dan ‘Utsman. Gunung Uhud pun berguncang. Nabi lalu bersabda: ‘Diamlah Uhud, di atasmu ada Nabi, Ash Shiddiq (yaitu Abu Bakr) dan dua orang Syuhada’ (‘Umar dan ‘Utsman)”
Selama di Mekkah, Perannan beliau sangat besar untuk membantu Nabi Muhammad menyebarkan Islam. Lewat dakwah beliau, ada beberapa dari kalangan bangsawan Quraisy yang masuk Islam seperti Utsman bin Affan, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, sa’ad bin Abi Qaqqash, Thalhah bin Ubaidillah, Abu Ubaidillah bin Jarrah, Al Arqam bin Abi Al Arqam.
Abu Bakar menguarkan harta bendanya dengan tulus untuk membantu perjuangan dan kejayaan Islam. Beliau rela mengorbankan harta dan jiwanya untuk kepentingan penyebaran Islam dan membela Umat Islam.
Dalam salah satu riwayat Abu Bakar memiliki kekayaan sebesar 40.000 dirham. Tapi setelah masuk Islam kekayaan belaiu berkurang menjadi 5.000 dirham. Kaena sebagian besar hartanya beliau berikan kepada fakir miskin dan menolong perjuangan Islam.
Abu Bakar mendampingi Nabi Muhammad saw dalam suka dan duka. Beliau melindungi Nabi Muhammad saw dari ejekan dan rencana pembunuhan kafir Quraisy. Beliau selalu setia mendampingi nabi Muhammad saw dimanapun dan kapanpun.
Pada saat Nabi Muhammad sakit dan menjelang wafatnya Nabi Muhammad, Abu Bakar sering menggantikan nabi Muhammad saw menjadi Imam Shalat. Ketika Nabi Muhammad wafat, Kaum Anshar mengadakan musyawarah di Saqifah Bani Sa’ad. Mereka membicarakan sosok pemimpin yang akan menggantikan Nabi Muhammad saw. Mereka sepakat memilih Abu Bakar sebagai khalifah atau pengganti Nabi Muhammad.
Para Shahabat membaiat Abu Bakar Ash-Shidiq. Ali bin Abi Thalib terlambat membait Abu Bakar karena beliau sibuk mengurus jenazah Nabi Muhammad saw.
Abu bakar memimpin umat Islam selama 2 tahun.

B. Profil Umar bin Khattab
Umar Bin Khattab memiliki nama lengkap Umar bin Khattab bin Naufal bin Abdi ‘Uzza bin Riba’ah bin Abdullah bin Qarh bin Razaah bin ‘Adiy bin Ka’ab. Ayahnya bernama Khattab bin Nufail Al Shimh Al Quraisyi dan ibunya Hantamah binti Hasyim. Beliau lahir pada tahun 581 M di kota Mekkah dari suku Bani Adi, salah satu rumpun suku Quraisy, suku terbesar di kota Mekkah saat itu.
Umar lahir dari keluarga bangsawan, ia bisa membaca dan menulis, yang pada itu merupakan sesuatu yang langka. Beliau memiliki fisik yang tinggi besar dan memiliki karakter keras dan tegas. sehingga disegani dan dihormati oleh penduduk Mekkah. Beliau seorang pemberani  dan sering menyelesaikan peperangan yang terjadi di zaman Jahiliyah
Sebelum masuk Islam, Umar melakukan adat istiadat Jahiliyah, antara lain perrnah mengubur putrinya hidup-hidup dan seorang peminum berat . Beliau sangat memusuhi dan membeci Islam.
Peristiwa Islamnya Umar bin Khattab sangat istimewa. Suatu hari Umar mencari Nabi Muhammad saw untuk membunuhnya. Tengah perjalanan beliau mendapat berita bahwa adiknya yang bernama Fatimah telah masuk Islam. Umar marah dan  pergi ke rumah adiknya untuk membuktikan kabar tersebut. Ketika dia tiba di rumah adiknya, ia mendengar adiknya sedang melantunkan beberapa ayat suci al-Qur`an. Mendengar bacaan tersebut, Umar minta adiknya untuk memberikan lembaran tersebut; namun adiknya tidak memberikan bacaan tersebut sebelum Umar mandi. Selesai mandi Umar menerima lembaran yang dibaca oleh adiknya, maka bergetarlah hatinya ketika membaca ayat-ayat awal pada surat Thaha.
Kemudian Umar bin Khattab pergi ke rumah Nabi Muhammad saw dan menyatakan keislamnnya. maka bergemalah takbir keluar dari mulut para sahabat yang hadir pada saat itu. Menurut riwayat Umar masuk Islam setelah masuk Islamnya 40 laki-laki dan 11 perempuan atau orang ke-52 yang masuk Islam; namun ada juga yang berpendapat Umar adalah orang yang ke-40 masuk Islam.
Setelah masuk Islam, Sikap keras dan kebencian terhadap Nabi Muhammad saw dan umat Islam mulai berubah menjadi lemah lembut dan tumbuh kecintaan kepada Nabi saw. Sebaliknya, Sikap tegas dan keras tetap ditunjukan jika berhadapan dengan kafir Quraisy. Dengan watak yang tegas dan keras, Umar bin Khattab menjadi pembela utama Nabi Muhammad saw dan  umat Islam dari gangguan kafir Quraisy. Hal ini menjadikan umat Islam semakin kuat dan disegani.
Nabi Muhammad memberi gelar dengan sebutan  Al FAruq yang berarti Sang Pembeda. Seperti Dalam sebuah hadist Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh HR Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah, al-Hakim dikatakan bahwa Nabi Muhammad bersabda:
إن اللّه جعل الحق على لسان عمر وقلبه وهو الفاروق فرق اللّه به بين الحق والباطل
“Allah telah menempatkan kebenaran pada lisan dan hati Umar. Allah dengannya membedakan yang hak dan yang batil,”
Umar bin Khattab memiliki pemikiran kritis. Dia sering memprotes kebijakan Nabi Muhammad saw. Yang dianggap tidak rasional. Misalnya tentang perjanjian Hudaibiyah yang menurut dia merugikan umat Islam. Juga ketika Abdullah bin Ubay, tokok munafik Madinah meninggal. Umar bin Khattab menyarankan untuk tidak dishalatkan. Menurut pendapatnya, Dia dikubur langsung karena dia tokoh munafik yang selalu mengganggu dan merugikan umat Islam. Tapi Nabi Muhammad tidak melakukan hal itu sampai turun wahyu surat at-Taubah ayat 84.
وَلاَتُصَلِّ عَلَى أَحَدٍ مِّنْهُم مَّاتَ أَبَدًا وَلاَتَقُمْ عَلَى قَبْرِهِ إِنَّهُمْ كَفَرُوا بِاللهِ وَرَسُولِهِ وَمَاتُوا وَهُمْ فَاسِقُونَ {84}
Artinya: 84. dan janganlah kamu sekali-kali menyembahyangkan (jenazah) seorang yang mati di antara mereka, dan janganlah kamu berdiri (mendoakan) di kuburnya. Sesungguhnya mereka telah kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka mati dalam Keadaan fasik.
Disamping memiliki daya kritis, tegas, dan keras, Umar bin Khattab memiliki sikap yang sangat mulia yaitu seseorang yang amat mudah menangis bila mendengarkan lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an. Dia akan luluh hatinya jika dibacakan ayat al Quran. Seperti saat meninggalnya nabi Muhammad SAW, beliau merasa tergoncang dan melarang siapapun yang mau memandikan jasad Nabi Muhammad saw. Beliau menganggap bahwa Nabi Muhammad saw tidak meninggal, melainkan hanya terpisah saja dengan ruhnya dan suatu saat akan kembali lagi. Kemudian Abu Bakar datang dan menyatakan bahwa Barangsiapa mau menyembah Muhammad, Muhammad sudah mati. Tetapi barangsiapa mau menyembah Allah, Allah selalu hidup dan tak pernah mati. Lalu Abu Bakar membaca surat Ali Imran ayat 144.
وَمَا مُحَمَّدٌ إِلاَّ رَسُولُُ قَدْ خَلَتْ مِن قَبْلِهِ الرُّسُلُ أَفَإِن مَّاتَ أَوْ قُتِلَ انقَلَبْتُمْ عَلَى أَعْقَابِكُمْ وَمَن يَنقَلِبُ عَلَى عَقِبَيْهِ فَلَن يَضُرَّ اللهَ شَيْئًا وَسَيَجْزِي اللهُ الشَّاكِرِينَ {144}
Artinya : Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul.  Apakah jika Dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, Maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi Balasan kepada orang-orang yang bersyukur. (QS Ali ‘Imran 144)
Umar bin Khattab meninggal setelah dibunuh oleh Abu Lu’luah pada hari Rabu, 4 Dzul Hijjah 23 H. Beliau ditusuk dengan sebilah pisau ketika beliau sedang melaksanakan shalat. Beliau wafat  pada hari Rabu, 25 Dzulhijjah 23 H/644 M. Setelah wafat, jabatan khalifah dipegang oleh Usman bin Affan.

C. Profil Utsman Bin Affan
Utsman bin Affan memiliki nama lengkap Utsman bin Abdi Syams bin Abdi Manaf bin Quraisy al-Quraisy, Al Umawiy. Nama ibu beliau adalah Arwa binti Kuriz bin Rabiah. Dilahirkan pada tahun 573 M, tahun kelima setelah kelahiran Nabi Muhammad. Dia  berasal dari keluarga kaya raya. Sebelum masuk Islam dia dipanggil Abu Amr. Beliau memiliki sifat jujur dan rendah hati di kalangan umat Islam. Bahkan sebelum masuk Islam, Beliau terkenal dengan kejujuran dan kerendahan hati.
Beliau masuk Islam atas ajakan Abu Bakar, yaitu sesudah Islamnya Ali bin Abi Thalib dan Zaid bin Haristah. Beliau adalah salah satu sahabat besar dan utama Nabi Muhammad SAW, serta termasuk pula golongan as-Sabiqun al-Awwalin, yaitu orang-orang yang terdahulu Islam dan beriman.
Utsman bin Affan memiliki kedudukan kkhusus di mata Nabi Muhammad saw. Dalam salah satu riwayat ketika Aisyah bertanva tentang sikap Nabi Muhammad saw kepada ketiga shahabatnya. Dimana Nabi saw bersikap biasa kepada Abu Bakar dan Umar. Tapi ketika Utsman bin Affan datang dan masuk ke rumah, Nabi saw bersikap lebih baik. Nabi Muhammad saw menjawab:
أَلَا أَسْتَحِي مِنْ رَجُلٍ تَسْتَحِي مِنْهُ الْمَلَائِكَةُ
bagaimana mungkin aku tidak merasa malu kepada seseorang yang para malaikat saja merasa malu kepadanya?.”
Dia terkenal seorang kaya raya yang dermawan. Melalui kekayaannya dia dermakan untuk mengembangkan Islam. Sikap dermawan terbuktikan waktu di Madinah. Dia mendermakan 20.000 dirham untuk menggali mata air demi kepentingan umat Islam. Dalam perang Tabuk, Utsman menyumbangkan sekitar 10.000 dinar dan 1.000. unta untuk kepentingan pasukan Tabuk.
Utsman bin Affan merupakan tokoh sentral dalam beberapa peristiwa penting. Pada peristiwa Hijrah pertama ke Habasyah (ektofia), Ustman bin Affan dan istrinya Ruqayah, putri nabi Muhammad saw, merupakan suami istri pertama dalam sejarah Islam yang hijrah. Beliau pergi ke Habsyi atas perintah Nabi Muhammad saw untuk menghidari ancaman dan penyiksaan kafir Quraisy. Sempat kembali ke Makkah ketika mendapat kabar bahwa kondisi Makkah sudah aman bagi umat Islam. Ketika melihat umat Islam masih dalam tekanan dan penyiksaan kafir Quraisy, Utsman bersama istrinya berhijrah kembali ke Habasyah.
Utsman tidak ikut berperang di badar, karena sedang menunggu Ruqayah yang sakit. Setelah Ruqayah meninggal, Utsman menikah dengan Ummu Kulsum, sehingga dia mendapat gelar Dzul Nurain (pemilik dua cahaya). Gelar Dzul Nurain karena Utsman bin Affan menikahi dua putri Nabi Muhammad saw. Yaitu Ruqayah dan Ummu Kulsum.
Pada peristiwa perjanjian Hudaibiyah, Utsman menjadi utusan Nabi Muhammad kepada Kafir Quraisy. Beliau menjelaskan maksud dan tujuan kedatangan Nabi Muhammad saw dan pengikutnya ke Makkah buka untuk berperang. Umat Islam datang dalam rangka menjalankan ibadah haji.
Ketika Utsman bin Affan di Makkah, tersebar berita bahwa Utsman bin Affan dibunuh. Akibat berita itu, Nabi Muhammad memerintahkan umat Islam untuk berbaiat atau sumpah setia untuk membela Islam sampai titik darah penghabisan. Peristiwa tersebut dikenal dengan Baiaturridwan.
Pada saat Rasulullah SAW meninggal dunia Utsman baru berusia 58 tahun. Beliau dipercaya menangani urusan kenegaraan pada masa Khalifah Abu Bakar dan Khalifah Umar bin Khattab. Setelah Umar meninggal, beliau diangkat menjadi khalifah pada tahun 24 H dan berusia 70 tahun.
Beliau meniggal dibunuh pada hari Jumat tanggal 18 Dzulhijjah 35 H ketika sedang membaca al Qur’an. Beliau meninggal pada usia 82 tahun.

D. Profil Ali Bin Abi Thalib
Ali bernama lengkap ali bin Abu Thalib bin Abdul Mutthalib bin Hasyim bin Abdul Manaf. Ibunya bernama Fatimah binti Asad bin Hasyim bin Abdul Manaf. Beliau dilahirkan di Makkah pada hari Jum'at 13 Rajab tahun 570 M atau 32 tahun setelah kelahiran Nabi Muhammad saw. Beliau tinggal bersama Nabi Muhammad saw sejak kecil. Beliau diasuh sebagaimana anak sendiri karena kondisi ayahnya yang miskin. Beliau mendapat didikan langsung dari Nab Muhammad saw sehingga menjadi seorang yang berbudi tinggi dan berjiwa luhur.
Ali bin Abi Thalib masuk Islam saat berusia tujuh tahun. beliau adalah anak kecil yang pertama masuk Islam, sebagaimana Khadijah adalah wanita yang pertama masuk Islam, Zaid bin Haritsah adalah budak yang pertama masuk Islam, Abu Bakar ra adalah lelaki merdeka yang pertama masuk Islam.
Ali bin Abi Thalib mendapat nama panggilan  Abu Turab (Bapaknya tanah) dari Nabi saw. Abu Turab adalah panggilan yang paling disenangi oleh Ali karena nama itu adalah  kenang-kenangan berharga dari Nabi saw.
Ali adalah salah seorang dari sepuluh shahabat yang dijamin masuk surga. Ali adalah orang laki-laki pertama yang masuk Islam dan pertama dari golongan anak kecil. Beliau dinikahkan dengan putri Nabi saw, Fathimah Az Zahra. Lahir dari Fatimah dua anak yaitu Hasan dan Husein.
Peranan Ali bin Abi Thalib sangat besar. Beliau menggantikan Nabi Muhammad saw di tempat tidurnya ketika Nabi saw mau hijrah. Beliau mempertaruhkan nyawanya karena saat itu rumah Nabi Muhammad sudah dikepung oleh algojo kafir Quraisy. Setelah itu, dia mendapat siksaan dari Kafir Quraisy.
Selain itu, Ali bin Abi Thalib mendapat tugas untuk menyelesaikan urusan-urusan yang terkait dengan amanat Nabi Muhammad saw. Sehingga beliau sempat beberapa hari tinggal dulu di Makkah. Setelah urusan selesai, beliau menyusul nabi Muhammad saw ke Madinah. Beliau berjalan kaki menuju Madinah. Kemudia beliau ketemu dengan nabi saw di Quba.
Sikap pemberani dan petarung sejati dibuktikan di beberapa peperangan yang diikutinya. Pada perang Badar beliau melakukan duel satu lawan satu dengan kafir Quraisy. Beliau berhasil membunuh musuhnya kafir Quraisy. Begitu juga ketika perang Uhud, beliau merupakan salah satu petarung yang berduel dengan perwakilan kafir Quraisy.
Posisi Ali bin Abi Thalib seperti Harun dengan Nbi Musa. Dalam hadits

عن سعد بن أبي وقاص قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم لعلي : " أنت مني بمنزلة هارون من موسى إلا أنه لا نبي بعدي " . متفق عليه

Dari Saad bin Abi Waqqash berkata, Rosulullah saw bersabda kepada Ali:” posisi engkau di sisiku seperti posisi  Harun di posisi Musa. Kecuali tidak ada nabi setelahku” Muttafaqun ‘Alaih
perang saudara pertama dalam Islam, Perang Siffin pecah diikuti dengan merebaknya fitnah seputar kematian Utsman bin Affan membuat posisi Ali sebagai khalifah menjadi sulit. Beliau meninggal di usia 63 tahun karena pembunuhan oleh Abdrrahman bin Muljam, seseorang yang berasal dari golongan Khawarij (pembangkang) saat mengimami shalat subuh di masjid Kufah, pada tanggal 19 Ramadhan, dan Ali menghembuskan nafas terakhirnya pada tanggal 21 Ramadhan tahun 40 Hijriyah. Ketika berusia 64 tahun. Ali dikuburkan secara rahasia di Najaf, bahkan ada beberapa riwayat yang menyatakan bahwa ia dikubur di tempat lain.

EVALUASI
a.         Diskusi Kelompok
Bentuklah menjadi 4 kelompok dengan nama-nama khulafaurrosyidin. Setiap kelompok mendiskusikan profil khalifah dengan menjawab pertanyaan berikut:
1)  Apa pelajaran yang bisa diambil dari profil khalifah?
2)  Bagaimana menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari?
N0
MANFAAT
PENERAPAN KEHIDUPAN SEHARI-HARI









b.        Presentasi Hasil Diskusi
Presentasikan hasil diskusi kelompok didepan kelompok lain. Tulisalah saran dan masukan  dari kelompok lain untuk menyempurnakan hasil diskusi kelompok.

Setelah mempelajari tentang sejarah khulafaurrosyidin, lakukanlah refleksi dengan menjawab pertanyaan berikut.
1)     Apa yang telah kalian pahami dan peroleh setelah mempelajari sejarah Khulafaurrosyidin?
2)     Apa pengaruh dan manfaat menguasai materi ini terhadap kehidupan kalian sebagai peserta didik dan seorang muslim?
3)     Apa rencana tindak lanjut yang akan kalian lakukan setelah mempelajari materi ini?

  • Tugas Kelompok:
Carilah  keutamaan-keutamaan khulafaurrosyidin yang bersumber dari Al qur’an dan As-Sunah, lalu tulislah hasil kerja kalian pada kertas dan tempelkan/tampilkan di kelas atau majalah dinding.
  • Tugas Individu
Buatlah Rencana tindak berdasarkan hasil kajian tentang profil khufaurrosyidin
NO
KEGIATAN
S
S
R
K
J
S
M






































II. Model Kepemimpinan Khulafaurrosyidin

A. Proses Pengangkatan Khulafaurrosyidin
       Nabi Muhammad saw tidak mengajarkan langsung bagaiman memilih pemimpin setelah beliau meninggal. Secara tidak langsung, Islam memberikan kebebasan untuk membuat model pemilihan pemimpin. Sejarah pengangkatan khulafaurrosyidin memberikan pelajaran berharga bagaimana cara memilih pemimpin umat.
1. Khalifah Abu Bakar Shidiq ( 11-13 H / 632-634 M)
Semasa hidup nya, Nabi Muhammad saw tidak pernah menitipkan pesan dan menunjuk siapa kelak yang akan menjadi pengganti dan penerus atas kepemimpinan-nya, sehingga sepeninggal beliau terjadilah beberapa perselisihan ketika proses pengangkatan khalifah khusus nya antara kaum Muhajirin dan kaum Anshar.
Kaum Anshar menawarkan Saad bin Ubadah sebagai khalifah dari golongan mereka, dan Abu Bakar menawarkan Umar bin Khatab dan Abu Ubaidah. Abu bakar menegaskan bahwa kaum Muhajirin telah di istimewakan oleh Allah SWT karena pada permulaan Islam mereka telah mengakui Muhammad sebagai nabi dan tetap bersamanya dalam situasi apapun, sehingga pantaslah khalifah muncul dari kaum Muhajirin.
Umar bin Khattab menolak usulan dari Abu Bakar. Umar mengatakan bahwa bawaha Abu Bakar yang pantasa menjadi khalifah dari kaum Muhajirin. Setelah melalui musyawah, disepakati bahwa Abu Bakar yang pantas menjadi Khalifah. Adapun kesepakatan tersebut karena Abu Bakar adalah:
a. orang pertama orang yang mengakui peristiwa Isra’ Mikraj,
b. orang yang menemani nabi Muhammad saw berhijrah ke Madinah.
c. orang  yang sangat gigih dalam melindungi orang yang memeluk agama Islam dan
d. Imam shalat sebagai penggati Nabi Muhammad ketika sedang sakit.
Setelah sepakat, Umar bin Khaattab menjabattangan Abu Bakar dan menyatkakan baiatnya kepa Abu Bakar. Lalu diiukti oleh Sa’ad bin Ubadah. Dan Umat Islam seluruhnya.
Abu Bakar menamai dirinya sebagai Khalifaturrosul  atau sebagai pengganti Rosul.

2. Khalifah Umar bin Khattab ( 13-23 H / 634-644 M)
Sebelum meninggal, Khalifah Abu bakar bertanya kepada para shahabatnya tentang penunjukan Umar bin Khattab sebagai penggantinya. Beliau menanyakan hal itu kepada  Abdurrahman bin Auf, Ustman bin Affan, Asid bin Hudhair Al-Anshary, Said bin Zaid serta sahabat-sahabatnya dari kaum Muhajirin dan Anshar. Pada umumnya mereka setuju dengan Abu Bakar dan kemudian disetujui oleh kaum muslim dengan serempak.
Ketika Abu Bakar sakit, beliau memanggil Ustman bin Affah untuk menulis wasiat yang berisi tenttang penunjukan  Umar bin Khatab sebagai penggantinya. Tujuanya agar ketika sepeninggal beliau tidak ada kemungkinan perselisiahan di kalangan umat Islam untuk masalah khalifah.
Keputusan Abu Bakar tersebut diterima oleh Umat Islam. sehingga mereka secara beramai-rama membaiat Umar sebagai khalifah. Dengan demikian keputusan tersebut bukan keputusan Abu Bakar sendiri namun persetujuan umat muslim semua.
Umar mengumumkan dirinya buka sebagai Khalifaturrosul atau pengganti rosul tapi sebagai amirulmukminin atau pengurus urusan orang-orang mukmin. Umar menjabat sebagai Khalifah selama 12 tahun
3. Khalifah Utsman bin Affan ( 23-35 H / 644-656 M)
Ketika Umar sakit keras karena tertikam oleh budak persia, Beliau membentuk tim formatur yang terdiri dari Utsman bin Affan, Ali Bin Abi Thalib, Thalhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, dan sa’ad bin Abi Waqqas. Tugas tim formatur memilih salah seorang diantara mereka sebagai penggantinya. Abdurrahman bin Auf dipercaya menjadi ketua tim formatur.
Setelah Umar bin Khattab wafat, tim formatur mengadakan rapat. Empat orang anggota mengundurkan diri menjadi calon khalifah sehingga tinggal dua orang yaitu Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib. Proses pemilihan menghadapi kesulitan, karena berdasarkan pendapat umum bahwa masyarakat menginginkan Utsman bin Affan menjadi khalifah. Sedangkan diantara calon penggati Umar bin Khattab terjadi perbedaan pendapat. Dimana Abdurrahman bin Auf cenderung mendukung Utsman bin Affan. Sa’ad bin abi Waqqas ke Ali Bin Abi Thalib.
Hasil kesepakatan dan persetujuan umat Islam, maka diangkatlah Utsman bin Affan sebagai penggati Umar bin Khattab. Beliau diangkat diusia ke 70 tahun. Beliau menjadi khalifah selama 12 tahun.
4. Khalifah Ali bin Abi Thalib (35-41 H / 656-661 M )
Setelah meninggal Khalifah Utsman bin Affan, Umat Islam yang tinggal di Madinah bingung siapa yang akan menggantikan Utsman bin Affan. Kemudian ada usulan untuk mnengangkat Ali bin Abi Thalib menjadi pengganti Utsman bin Affan. Usulan tersebut disetujui oleh mayoritas Umat Islam, kecuali mereka yang pro Muawiyah bin Abi Sufyan.
Pada awalnya, Ali bin abi Thalib menolak tawaran usulan tersebut dan tidak mau menerima jabatan khalifah. Dia melihat situasinya kkurang tepat karena banyak terjadi kerusuhan dimana-mana. Menurut beliau situasi ini harus diatasi dan dibereskan terlebih dahulu sebelum membicarakan masalah kepemimpinan. Namun desakan sangat kuat, akhirnya Ali bin Abi Thalib menerima tawaran jabatan khalifah tepat pada tanggal 23 Juni 656 M. 
Ali bin Abi Thalib menghadapi beberapa kelompok yang menuntut pengusutan terhadap pembunuhan Utsman bin Affan. Dan menghukum pelakunya.

B. Kepemimpinan Khulafaurrosyidin
Kepemimpinan keempat khulafaurrosyidin berbeda-beda sesuai dengan karakter pribadinya dan situasi masyarakatnya. Pada masa Abu Bakar, Beliau dikenal dengan khalifaturrosul yaitu pengganti rosul sebagai pemimpin agama dan pemerintahan.
Semasa kepemimpinanya yang singkat, beliau memprioritaskan penyelesaian problem dalam negeri. Beberapa kelompok berusaha melepaskan diri dari jamaah Islam. mereka menggangkap setelah Nabi Muhammad saw meninggal maka berakhir pula kekuasaan Islam terhadap mereka. Selain itu beberapa orang mengaku sebagai nabi pengganti Rosul. Juga ada yang menolak membayar zakat. Terhadap ketiga pembelot tersebut, Abu Bakar memutuskan untuk memerangi mereka.
Pusat kekuasaan bersifata sentral. Segala kekuputusan ada di tangan Khalifah Abu Bakar. Walaupun begitu, Beliau selalu mengadakan musyawarah dengan para shabatnya sebelum memutuskan sesuatu. Seperti keputusan untuk memerangi orang yang tidak membayar zakat. Terjadi musyawarah dengan Umar bin Khattab. Dan alasan abu Bakar bahwa tidak ada yang memisahkan antara shalat dan zakat. Disisi lain beliau menerima alasan para shahabat pada masalah penulisan al Qur’an. Beliau beralasan bahwa Nabi Muhammad saw tidak pernah mencontohkannya. Tapi setelah mendengar pendapat para shahabat bahwa penulisan itu untuk kemaaslahatan umat, beliau menerimnya.
Abu Bakar menunjuk langsung Umar bin Khattab sebagai penggantinya dengan mempertimbangkan situasi politik yang ada. Beliau khawatir kalau pengangkatan melalui proses pemilihan seperti pada masanya akan memperkeruh situasi politik. Selain itu agar pelaksanaan pembangunan dan pengembangan Islam akan terhambat.
Pada Masa Khalifah Umar bin Khattab, beliau  memproklamirkan Amirullmukminin. Beliau memprioritaskan perluasan Islam. perluasan Islam mencapai sepertiga dunia. Islam bisa tersebar sampai ke daratan eropa. Ketegasan dan kebijkasanaan membawa Islam menjadi kekuatan yang diperhitungankan. Posisi Islam menyamai kekuatan besar yaitu romawi dan persia.
Umar bin Khatab menerapkan sistem administrasi pemerintahan yang diadopsi dari Persia. Administrasi pemerintahan mengatur delapan wilayah provinsi yaitu Mekah, Madinah, Syiria, Jazirah, Basrah, Kufah, Palestina, dan Mesir. Beberapa Departemen didirikan untuk mengatur gaji dan pajak tanah sehingga berdiri Bait al Mal.
Dalam merapikan sistem admnistrasi, Beliau menerapkan kalender hijriah. Penanggal berdasarkan hijrah Nabi Muhammad saw ke Madinah. Dan bulan Muhamram sebagai awal bulan kalender hijriyah.
Dalam proses peralihan kepemimpian, Umar bin Khattab tidak menggunakan cara yang dilakukan oleh Abu Bakar. Beliau lebih memilih tim formatur yang terdiri dari 6 orang shahabat nabi. Tugasnya untuk memilih diantara mereka sebagai penggantinya. Melalui proses persidangan tim formatur terpilih Utsman bin Affan sebagai Khlaifah..
Model kepemimpinan Umar bin Khatab dilanjutkan oleh Utsman bin Affan. Beliau  mengembang Islam ke beberapa daerah yang belum tercapai pada masa Umar bin Khattab. Perbedaan karakter Utsman dengan Umar bin Khattab menimbulkan model kepemimpinan yang berbeda. Karakter Utsman yang lembut lembut berbeda dengan karakter Umar yang tegas dan keras. Hal ini menimbulkan keecewaan umat Islam. disamping itu Utsman bin Affan diangkat usia 70 tahun. Sehingga beliau memimpin umat Islam sedikit lemah.
Kebijakan yang paling disorot adalah Kebijakannya pada pengangkatan kerabat keluarganya menduduki jabatan penting. Seperti gubernur-gubernur ydi daerah kekuasaan Islam berasal dari kerabat dekat.
Selain perluasan Islam, Utsman memperhatikan pembangunan dalam kota seperti membangun bendungan pencegah banjir, jalan-jalan, jembatan, masjid, dan perluasan masjid nabawi. Beliau memperluas daya tampung masjid nabawi yang dibangun pada zaman Nabi Muhammad saw.
Pada masalah suksesi kepemimpinan, Utsman bin Affan tindak meningggalkan pesan. Beliau meninggal terbunuh dalam peristiwa berdasah ketika beliau sedang membaca al Qur;an. Hal itulah yang memperburuk situasi politik setelah meninggalnya Khalifah Utsman bin Affan di usia 83 tahun.
Ali bin Abi Thalib melajutkan kepemimpinan utsman bin Affan dalam kondisi tidak stabil. Pengangkatan Ali bin Abi Thalib disetuju mayoritas umat Islam. tapi sebagi pro muawiyah menolak kepemimpinan Ali bin Abi Thalib. Beliau menghadap situasi yang berbeda dengan zaman Abu Bakar dan Umar. Dimana Umat Islam pada masa Abu Bakar dan Umar masih bersatu, mereka memiliki banyak tugas yang harus dituntaskan seperti perluasan wilayah Islam. selain itu kehidupan sosialnya masih sangat sederhana dan belum banyak terpengaruh oleh kekayaan dan kedudukan. Sedangkan zaman Ali bin Abi Thalib, wilayah umat Islam sudah luas dan besar, serta perjuangannya sudah terpengaruh oleh motivasi duniawi.
Ali menghadapi kelompok penentang sangat kuat ketika memberlakukan kebijakannya pada pemecatan pejabat-pejabat. Hal ini yang dianggap penyebab munculnya pemberontakan. Beliau menghadapi juga pemberontakan dari Zubair dan Aisyah karena dianggap tidak menghukum pelaku pembunuhan Utsman bin Affan. Pertentang keduanya mengakibatkan perang Jamal atau perang unta karena Aisyah menunggang unta dalam peperangan. Pertentangan Ali dengan Muawiyah mengakibatkan perang Shiffin.
Perang tersebut diakhiri dengan tahkim/arbitras di Daumatul Jandal pada tahun 34 H. Akibat peristiwa itu, muncul tiga golongan di kalangan umat Islam, yaitu Khawarij, Murjiah, dan Syiah. Ketiganya golongan yang sangat kuat dan mewarnai perkembangan pemikiran dalam Islam
Perselisihan itulah yang menjadi awal berakhirnya pemerintahan Islam dibawah Khulafaur Rasyidin. meskipun memiliki kelemahan-kelemahan, para ahli sejarah menyatakan bahwa pemerintahan Islam masa Khulafaur Rasyidin merupakan masa pemerintahan Islam yang paling mendekati masa pemerintahan Rasulullah saw.

EVALUASI
Buatlah 4 kelompok dengan nama-nama Khulafaurroyidin, lalu berdiskusi untuk menjawab pertanyaan berikut:
1.    Bandingan proses pengangkatan keempat Khulafaurrsoyidi?
2.    Bagaimana pola kepemimpinan tiap Khalifah?
Tulis hasil diskusi dan presentasikan di depan kelompok lain

Setelah mempelajari tentang sejarah khulafaurrosyidin, lakukanlah refleksi dengan menjawab pertanyaan berikut.
1)  Apa yang telah kalian pahami dan peroleh setelah mempelajari model kepemimpinan Khulafaurrosyidin?
2)  Apa pengaruh dan manfaat menguasai materi ini terhadap kehidupan kalian sebagai peserta didik dan seorang muslim?
3)  Apa rencana tindak lanjut yang akan kalian lakukan setelah mempelajari materi ini?


Tugas Individu

Carilah informasi tentang macam-macam cara menentukan kepala negara dan berilah contoh negara-negara yang menpraktekannya

III. Prestasi Khulafaurrosyidin

Untuk memperluas wawasan tentang prestasi Khulafaurrosyidin, bacalah naskah dibawah ini
A. Prestasi Khalifah Abu Bakar
Khalifah Abu Bakar ash Shidiq memimpin umat Islam selama 2 tahun. Walaupun waktu yang singkat sebagai pengganti nabi dalam kepemimpinan Agama dan pemerintahan., Khalidah Abu Bakar melakukan beberapa kebijakan dalam rangka mengembangkan Islam. Beberapa tindakan Khalifah Abu Bakar yang memberikan kontribusi terhadap umat Islam, antara lain:
1. Memerangi Kelompok Pembangkang
Abu Bakar terpilih menjadi Khalifah secara demokratis, hal ini tidak menjamin situasi umat Islam akan stabil. Setelah nabi Wafat, krisis kepemimpinan menimbulkan gejolak perpecahan umat. Sebagian umat Islam mulai menentang kebijakan nabi Muhammad saw. Mereka menciptakan ketidakstabilan umat Islam. Khalifah Abu Bakar menetapkan kebijakan yang tegas terhadap para pembangkan.
ada sekelompok orang di Madinah menyatakan keluar dari Islam mereka kembali memeluk agama dan tradisi lama, yakni menyembah berhala. Suku-suku tersebut menyatakan bahwa hanya memiliki perjanjian dengan Nabi Muhammad saw. beberapa pemberontakan antara lain:
1) Al -Aswad al Ansi
     Al- Anwad al Ansi memimpin  pasukan suku Badui di Yaman. Mereka berhasil merebut Najran dan San’a. akan tetapi Al  Aswad al Ansi terbunuh oleh saudara gubernur Yaman.Ketika Zubair bin Awwam datang di Yaman Al Ansi telah terbunuh. Pasukan Islam berhasil menguasi Yaman.
2) Musailamah al Kazab
     Musailamah al Kazab mengaku dirinya sebagai Nabi . Ia didukung oleh Bani Hanifah di Yamamah. Ia mengawini Sajah yang mengaku sebagai nabi di kalangan Kristen. mereka berhasil menyusun Pasukan dengan kekuatan 40.000 orang. Khalifah Abu Bakar as Siddiq  mengirimkan Ikrimah bin Abu Jahal dan Syurahbil bin Hasanah . pada mulanya pasukan Islam terdesak. Akan tetapi , pasukan bantuan mereka datang dipimpin Khalid  bin Walid. Pasukan Musailamah berhasil dikalahkan .10.000 orang kaum murtad mati terbunuh, Ribuan kaum muslimin gugur dalam perang ini , termasuk penghafal Al-Qur'an. Perang ini dinamakan Perang Yamamah dan merupakan yang paling besar diantara perang melawan kaum murtad lainya. 
3) Thulaihah bin Khuwalid al Asadi
     Thulaihah bin Thuwailid al Asadi mengangap dirinya sebagai nabi. Pengikutnya berasal dari Bani Asad, Gatafan  dan Bani Amir. Abu Bakar as Siddiq mengirimkan pasukan yang dipimpin oleh Khalid bin Walid . pertempuran teradi  di dekat sumur Buzakhah. Pasukan muslim berhasil mengalahkakn mereka.
Ada beberapa sebab mereka murtad, antara lain:
1) Iri dan dengki terhadap perkembangan kota Madinah
2) Fanatisme Rasa kesukuan dan sifat patenalistik, yaitu tunduk secara membabi buta kepada pemimpinnya
3) Takut kedudukan hilang karena Islam membawa perubahan di bidang politik, sosial, budaya, dan agama
4) banyak suku arab masuk Islam karena pertimbangan politik.
5) Mereka baru memeluk Islam dan belum menghayati ajaran Islam

2. Kodifikasi Al-Qur'an
Ketika umat Islam kehilangan lebih dari 70 orang yang gugur di perang melawan para pembangkang. Umar bin Khattab merasa khawatis kehilangan al Qura. Beliau mengusulkan kepada Abu Bakar untuk membukukan Al Quran. Pada awalnya Khalifah Abu Bakar menolaknya karena Nabi Muhammad tidak pernah menyuruhnya. Tapi setelah mendapat penjelasan dari Umar. Abu Bakar menerimnya. Abu Bakar as Siddiq dengan menunjuk Zaid bin Tsabit sebagai pemimpin pengumpulan.
Setelah pengumpulan ayat-ayat Al-Qur'an selesai,mushaf disimpan Kholifah Abu Bakar as Shiddiq. Setelah Abu Bakar as Siddiq meninggal dunia , mushaf tersebut disimpan oleh Hafsah binti Umar , putri Umar bin Khattab dan salah seorang istri Rasulullah.

3. Perluasan Wilayah Islam
Khalifah Abu Bakar melanjutkan penyebaran Islam ke syiria yang dipimpin oleh Usamah bin Zaid bin Haritsah. Panglima ini telah dipersiapkan sebelumnya pada masa Nabi Muhammad saw. sempat tertunda karena nabi wafat. Pada masa Abu Bakar, pasukan ini bergerak dari negeri Qudha’ah, lalu memasuki kota Abil.
Khalifah Abu Bakar merencakan penyebarannya ke wilayah yang dikuasai Kekaisaran Persia dan Bizantium. Beliau mengirimkan dua panglima yaitu Khalid bin Walid dan Musanna bin Harits. mereka mampu menguasai Hirah dan beberapa kota lainya yaitu Anbar,Daumatul Jandal dan Fars.
Peperangan dihentikan setelah Abu Bakar as Siddiq memeerintahkan Khalid bin Walid berangkat menuju Suriah. Ia diperintahkan untuk membantu pasukan  muslim yang mengalami kesulitan menghadapi pasukan Bizantium yang sangat besar.Komando pasukan dikemudian dipegang oelh Musanna bin Haritsah.
Kekaisaran Bizantium dijadikann Kota Damaskus, syria sebagai pusat pemerintahan di wilayah Arab dan sekitarnya. untuk menghadapi mereka. Khalifah Abu Bakar as Siddiq mengirimkan beberapa pasukan yaitu:
a.    Pasukan Yazid bin Abu Sufyan ke Damaskus 
b.    Pasukan Amru bin As ke Palestina
c.    Pasukan Syurahbil bin Hasanah ke Yordania
d.   Pasukan Abu Ubaidah bin Jarrah ke Hims.
Ketiak itu pasukan Islam berjumlah  18.000. Pasukan Romawi berjumlah 240.000 orang.. pasukan Islam  mengalami kesulitan. Khalifah Abu Bakar segera memerintahkan Khalid bin Walid berangkat menuju Syam. Berjalanan mereka selama 18 hari melewati 2 padang sahara yang belum pernah dilewatinya.
Pertempuran akhirnya pecah di pingggir sungai Yarmuk , sehingga dinamakan perang Yarmuk. Ketika perang sedang terjadi ada kabar bahwa Abu Bakar meninggal . Beliau digantikan  Umar bin Khattab . Khalid bin Walid kemudian digantikan oleh Abu Ubaidah bin Jarrah. Peperangan ini dimenangkan oleh Pasukan Islam dan menjadi kunci utama runtuhnya kekuasaan Bizantium di Tanah Arab.

B. Prestasi Khalifah Umar bin Khattab
Umar memangku jabatan khilafah dengan wasiat dari Abu bakar. Dia mulai memangku khilafah pada bulan Jumadil Akhir tahun 13 H. Selama menjalankan tanggung jawab sebagai khalifah beberapa prestasi yang telah dicapai oleh Umar bin Khattab diantaranya sebagai berikut:
1. Perluasan daerah Islam
Usaha perluasan daerah dan pengembangan islam di Persia dan syiria yang telah di lakukan pada zaman Khalifah Abu Bakar kemudian di lanjutkan kembali oleh Khalifah Umar bin Khattab hingga selesai dan juga perluasan daerah dan pengembangan Islam di Mesir. Pada zaman Khalifah Umar bin Khattab r.a. gelombang ekspansi (perluasan daerah kekuasaan) pertama terjadi di ibu kota syiria, damaskus. Kota ini jatuh pada pada tahun 635 M. dan setahun kemudian, setelah tentara Bizantium kalah dipertempuran Yarmuk, seluruh daerah syiria jatuh dibawah kekasaan islam.
Dengan memakai syiria sebagai basis, ekspansi diteruskan ke Mesir dibaawah pimpinan Amr bin Ash r.a. dan ke Irak dipimpin oleh Saad bin Abi Waqqosh r.a. Iskandariyah/Alexandria, ibu kota Mesir saat itu ditaklukan tahun 641 M. dengan demikian, Mesir jatuh ke bawah kekuasaan islam. Al-Qadisiyah, sebuah kota dekat Hirah di Iraq, jatuh pada tahun 637 M.  dari sana serangan dilanjutkan ke ibu kota Persia, al-Madain yang jatuh pada saat itu juga.
Pada tahun 641 M. moshul dapat dikuasai. Dengan demikian, pada masa kepemimpinan Umar r.a. wilayah kekuasaan islam sudah meliputi jazirah Arabia, palestina, syiria, sebagaian besar wilayah Persia dan mesir.

2. Mengatur administrasi dan keuangan pemerintahan
Karena perluasaan daerah terjadi sangat cepat, Umar r.a. segera mengatur administrasi Negara dengan mencontoh administrasi yang sudah berkembang, terutama di Persia. Administrasi pemerintahan diatur menjadi delapan wilayah provinsi: makkah, madinah, syiria, jazirah basrah, kufah, palestina, dan mesir.
Pada masa pemerintahanya Umar bin Khattab membentuk Baitul Mal dan Dewan Perang. Baitul Mal bertugas mengurusi keuangan negara. Dewan Perang bertugas mencatat administrasi ketentaraan.
Umar bin Khattab adalah Khalifah pertama kali yang memperkenalkan sistim penggajian bagi pegawai pemerintah.Ia juga memberikan santunan dari Baitul Mal kepada seluruh rakyatnya. Besarnya santunan di sesuaikan lamanya memeluk Islam. pada masa Khalifah Umar bin Khattab,kemakmuran dapat dinikmati rakyat dari seluruh pelosok negeri.

3. Menetapkan kalender hijriah
Sebelum kalender hijriah di tetapkan orang-orang pada saat itu menggunakan system kalender masehi. Agar berbeda dengan kaum nasrani Umar ibn Khattab mencetuskan kalender hijriah, yang ditetapkan mulai pada saat nabi Muhammad saw. Hijrah dari makkah ke madinah. Hal itu disebabkan hijrah merupakan titik balik kemenangan islam. Hijrah juga menandai dua priode dakwah islam. Yakni priode makah dan madinah.

C. Prestasi Utsman bin Affan

Usman bin Affan terpilih sebagai khalifah pengganti Umar bin Khattab.  khalifah Usman bin Affan dipilih di rusia 70 tahun. Beliau menjadi khalifah selama 12 tahun. Selama itu Prestasi yang dicapai Utsman bin Affan : 

1. Kodifikasi Mushaf al Qur'an
Pada masa pemerintahan Khalifah Usman bin Affan, wilayah islam sudah sangat luas.Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya perbedaan pembelajaran Al-Qur'an di beberapa pelosok wilayah . Perbedaan itu meliputi susunan surahnya atau lafal ( dialiknya.)
Salah seorang sahabat bernama Huzaifah bin Yaman  melihat perselisihan antara tentara Islam ketika menaklukkan Armenia  dan Azerbeijan . Masing-masing pihak menganggap cara membaca Al- Qur'an yang dilakukan adalah paling baik.
Perselisihan tersebut kemudian dilaporkan oleh Huzaifah bin Yamankepada Kholifah Usman bin Affan selanjutnya Kholifah Usman bin Affan membentuk sebuah panitia penyusunan Al- Qur'an . Panitia ini di ketuai oleh Zaid bin Tsabit anggotanya Abdullah bin Zubair dan Abdurrahman bin Harits. Tugas yang dilaksanakan adalah menyalin ulang ayat-ayat Al-Qur'an dalam sebuah buku yang disebut mushaf.
Salinan kumpulan Al-Qur'an itu disebut mushaf oleh Panitia Mushaf diperbanyak sejumlah empat buah. Salah.  Salah satunya tetap berada di Madinah , sedangkan empat lainya dikirim ke Madinah, Suriah, Basrah, dan Kufah . Semua naskah Al-Qur'an yang dikirim ke daerah -daerah itu dijadikan pedoman dalam penyalinan berikutnya di daerah masing-masing. Naskah yang ditinggal di Madinah disebut Mushaf Al-Imam atau Mushaf Usmani.

2. Renovasi Masjid Nabawi
Masjid Nabawi adalah masjid yang pertama   kali didirikan oleh Nabi Muhammad saw. pada saat pertama kali tiba di Madinah dari perjalanan hijrahnya. Masjid ini pada mulanya hanya kecil dan masih sangat sederhana . Dengan semakin banyaknya jumlah umat islam , maka Kholifah Umar bin Khattab mulai memperluas masjid ini. Majid Nabawi telah mulai dibangun sejak masa Kholifah Umar bin Khattab yang kemudian dilanjutkan merenovasinya dan diperluas oleh Kholifah Usman bin Affan. selain diperluas ,masjid Nabawi juga dibangun dengan bentuk dan coraknya yang lebih indah.


3. Pembentukan Angkatan Laut
Pada masa Khalifah Usman bin Affan , wilayah islam sudah mencapaiAfrika, Siprus, hingga konstantinopel . Muawiyah saat itu menjabat gubernur Suriah mengusulkan dibentuknya angkatan laut . Usul itu disambut dengan baik oleh Kholifah Usman bin Affan .

4. Perluasan Wilayah Islam
Serangkain penaklukan bangsa Arab dimotivasi oleh semangat keagamaan untuk menjadikan dunia memeluk dan mengakui Islam. Pada masa pemerintahan Kholifah Usman bin Affan wilayah Islam semakin meluas.Wilayah perluasan di masa Khalifah Utsman bin Affan
1) Perluasan ke Khurasan dibawah pimpinan Sa’ad bin Ash dan Huzaifah bin Yaman
2) Perluasan ke Armenia yang dipimpin Salam Rabiah Al Bahly
3) Afrika Utara (Tunisia) Abdullah bin Sa’ad bin Abi Sa’ad bin Abi Sarah.
4) Penaklukan Ray dan Azerbeijan yang dipimpin Walid bin Uqbah.

D. Prestasi Ali bin Abi Thalib
Sepeninggal Khalifah Usman bin Affan dalam kondisi yang masih kacau , kaum muslimin meminta Ali bin Abi Thalib untuk menjadi Khalifah  Akan tetapi ada bebarapa tokoh yang menolak usulan tersebut. Khalifah Ali bin Abi Thalib melaksanakan langkah-langkah yang dapat dianggap sebagai prestasi yang telah dicapai .

1. Mengganti Pejabat yang Kurang Cakap.
Khalifah Ali bin Abi Thalib menginginkan sebuah pemerintahan yang efektif dan efisien. Oleh karena itu, beliau kemudian mengganti pejabat-pejabat yang kurang cakap dalam bekerja. Akan tetapi, pejabat-pejabat tersebut ternyata banyak yang berasal dari keluarga Khalifah Usman bin Affan ( Bani Umayah ). Akibatnya, makin banyak kalangan Bani Umayah yang tidak  menyukai Khalifah Ali bin Abi Thalib.
Adapun gubernur baru yang diangkat Khalifah Ali bin Abi Thalib antara lain:
a. Sahl bin Hanif sebagai gubernur Syiria
b. Usman bin Hanif sebagai gubernur Basrah
c. Qays bin Sa’ad sebagai gubernur Mesir
d. Umrah bin Syihab sebagai gubernur Kufah
e. Ubaidaillah bin Abbas sebagai gubernur Yaman

2. Membenahi Keuangan Negara ( Baitul Mal ).
Pada Masa Khalifah Utsman bin Affan, banyak kerabatnya yang diberi fasilitas negara. Khalifah Ali bin Abi Thalib memiliki tanggung jawab untuk membereskan permasalahan ftersebut. Beliau menyita harta para pejabat tersebut yang diperoleh secara tidak  benar. Harta tersebut kemudian disimpan di Baitul Mal dan digunakan untuk kesejahteraan rakyat.
Kebijakan tersebut mendapat tantangan dan perlawanan dari matan penguasan dan kerabat Utsman bin Affan. Mereka mengasut para shahabat yang lain untuk menentang kebijakan Ali bin Abi Thalib. Dan melakukan perlawanan terhadap Khalifah Ali bin Abi Thalib. Akibatnya terjadi peperangan seperti perang Jamal dan perang Shiffin.

3. Memajukan Bidang Ilmu Bahasa.
    Pada saat Khalifah Ali bin Abi Thalib memegang pemerintahan , Wilayah Islam sudah mencapai India. Pada saat itu , penulisan huruf hijaiyah belum dilengkapi dengan tanda baca, seperti kasrah, fathah, dhommah dan syaddah. hal itu menyebabkan banyaknya kesalahan bacaan teks Al-Qur'an dan Hadits di daerah-daerah yang jauh dari Jazirah Arab.
    Untuk menghindari kesalahan fatal dalam bacaan Al-Qur'an dan Hadits. Khalifah Ali bin Abi Thalib memerintahkan Abu Aswad ad Duali untuk mengembangkan pokok-pokok ilmu nahwu, yaitu ilmu yang mempelajarai tata bahasa Arab. Keberadaan ilmu nahwu diharapkan dapat membantu orang-orang non  Arab dalam mempelajari sumber utama ajaran islam, yaitu Al-Qur'an dan Hadits.

4. Bidang Pembangunan
Khalifah Ali bin Abi Thalib membangun Kota Kuffah secara khusus. Pada awalnya kota Kufah disiapkan sebagai pusat pertahanan oleh Mu'awiyah bin Abi Sufyan. Akan tetapi  Kota Kufah kemudian berkembang  menjadi pusat ilmu tafsir, ilmu hadits,ilmu nahwu dan ilmu pengetahuan lainya.
Setelah mengamati prestasi Keempat khalifah memiliki persamaan prestasi pada penyebaran daerah Islam. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain:
a.    Islam mengajarkan semua sendi kehidupan, baik agama, sosial, politik, ekonomi, dan budaya.
b.    Kewajiban dakwah bagi pemeluknya merupakan pendorong utama bagi para shahabat untuk menyebarkan Islam
c.    Byzantium dan Persia mulai melemah membuat Islam bisa berkembang dengan cepat
d.   Kebebasan beragama bagi masyarakat di Byzantium membuka peluang untuk mengajarkan ajaran Islam
e.    Penyebaran Islam dilakukan secara simpatik dengan penuh kedamaian. Kekerasan diperlukan dalam kondisi yang tidak ada pilihan.
f.     Bangsa Arab lebih dekat dengan bangsa-bangsa jazirah
g.    Mesir, Syiria, dan Irak merupakan daerah kaya yang ingin membebaskan diri dari penjajahan Romawi dan persia. Sekaligus menjadi penyokong dana dalam menyebarkan Islam

 EVALUASI
Bentuklah menjadi 4 kelompok sesuai nama-nama Khulafaurrosyidin. Kemudian diskusikan pertanyaan berikut:
1.    Jelaskan prestasi yang telah dicapai oleh Khulafaurrosyidin?
2.    Jelaskan faktor keberhasilan Khulafaurrosyidin?
3.    Jelaskan faktor keberhasilan yang diantara keempat khalifah?
Setiap kelompok menuliskan hasil diskusinya di kertas/karton, lalu ditempelkan di dinding. Setiap kelompok menunjuk satu anggotanya berdiri di samping hasil kerjanya untuk menjelaskan hasil kerjanya. Peserta lain melakukan windows shopping ke kelompok lain dan mencatat hal-hal yang penting di kerta kecil.

Setelah melakukan “aktifitasku”, lakukan analisa dan gali informasi tentang pengaruh peninggalan Khulafaurrosyidin pada masa sekarang. Analisa kalian untuk menjawab pertanyaan berikut:
  1. Jelaskan Bagaimana kondisi keagamaan daerah-daerah yang pernah dikuasai umat Islam pada masa sekarang?
  2. Apa faktor utama tersebarnya Islam dengan cepat? Bagaimana cara memelihara faktor tersebut pada zaman sekarang?

Setelah mempelajari tentang prestasi khulafaurrosyidin, lakukanlah refleksi dengan menjawab pertanyaan berikut.
1.     Apa yang telah kalian pahami dan peroleh setelah mempelajari prestasiKhulafaurrosyidin?
2.    Apa pengaruh dan manfaat menguasai materi ini terhadap kehidupan kalian sebagai peserta didik dan seorang muslim?
3.      Apa rencana tindak lanjut yang akan kalian lakukan setelah mempelajari materi ini?

Tugas Kelompok:
Carilah informasi tentang peristiwa besar Islam berdasarkan nama-nama bulan  kalender Hijriah. Tulislah hasil di kerta besar dan tempel di kelas.

1.      Khulafaurrosyidin menurut bahasa orang-orang yang mendapat petunjuk. Menurut pengertian Khulafaurrosyidin  adalah para penganti dan penerus kepemimpinan Islam setelah wafat Rosulullah saw. khulafaurrosyidin yaitu Abu Bakar ash-Shidik, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali Bin Abi Thalib
2.      Khulafaurrosyidin diangkat melalui proses yang berbeda-beda. Khalifah pertama Abu Bakar diangkat berdasarkan musyawarah antara kaum Muhajirin dan anshar secara mufakat. Khalifah kedua Umar bin Khattab dipilih berdasarkan penunjukan langsung Khalifah Abu Bakar yang disetujui oleh semua Umat Islam. Khalifah ketiga Utsman bin Affan dipilih melalui tim formatur yang dipilih oleh Khalifah Umar bin Khattab. Sedangkan Khalifah keempat Ali bin Abi Thalib dipilih oleh sebagian besar umat Islam.
3.      Khalifah Abu bakar memprioritaskan permasalahan di dalam tubuh Umat Islam. hal ini akibat bermunculannya pemberotakan terhadap Khalifah setelah Nabi Muhammad wafat. Para pemberontak menyatakan keluar dari Islam, sebagian orang anak yang mengaku sebagai nabi dan menentang untuk mengluarkan zakat. Khalifah memegang kekuasaan penuh dalam mengatur pemerintahannya. Khalifah Abu Bakar menunjuk langsung penggantinya. Adapun prestasi Khalifah Abu Bakar adalah Memerangi Kelompok pembangkang, kodifikasi al Qur’an, dan perluasan wilayah.
4.      Khalifah Umar bin Khattab memproklamirkan sebagai amirulmukminin. Karakter Umar yang tegas dan keras, mempermudah perluasan wilayah Islam. selain itu merapikan sistem administrasi pemerintahan, mendirikan sistem penggajian dan menetapkan kalender hijriah. Prestasi Umar bin Khattab yaitu perluasan daerah Islam, administrasi keuangan, dan menetapkan tahun hijriah.
5.      Khalifah Utsman bin Affan melanjutkan program Khalifah Umar bin Khattab dalam memperluas wilayah Islam. kepemimpinan Utsman bin Affan membuat banyak kecewa Umat Islam karena usianya yang sudah tua 70 tahun dan karakternya lemah lembut. Ditambah kebijakannya dengan mengangkat kerabatnya menduduki jabatan penting. Prestasi Khalifah Utsman bin Affan yaitu Kodifikasi Mushaf Al Quran, renovasi masjid Nabawi,  pembentukan angkatan laut, dan perluasan wilayah Islam
6.      Khalifah Ali bin Abi Thalib memimpin dalam kondisi tidak stabil. Beliau menghadapi pemberontakan yang menolak pengangkatan beliau sebagai khalifah. Ditambah kebijakannya memecat para gubernur yang tidak kompeten, yang mayoritas kerabat dari Utsman bin Affan. Prestasi Ali bin Abi Thalib yaitu mengganti pejabat yang tidak cakap, membenahi maitul  maal, memajukan bidang bahasa, dan pembangunan kota kufah.


UJI KOMPETENSI
II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas !
1.  Apa alasan yang membuat Khalifah Abu Bakar menerima usulan pembukuan ayat-ayat Al Quran ?
2. Jelaskan perluasan wilayah yang dilakukan oleh Khalifah Umar bin Khattab?
3. sebutkan prestasi yang telah dicapai pada Masa Khalifah Utsman bin Affan?
4. Jelaskan kebijakan-kebijakan Khalifah Ali bin Abi Thalib yang menimbulkan pemberontakan terhadap kekuasaanya?
5. mengapa muncul konflik internal umat Islam pada masa Khalifah Utsman bin Affan?


No comments:

Post a Comment

gambar